Kamis, 17 Mei 2012

Terimakasih (an article journey of three city)

menikmati udara, mentari terik, senyuman dan hembusan angin
Kau telah mempositifkan semuanya, ^^b


Hari ini luar biasa. mantab, menakjubkan dan tak terlupakan. Amat berkesan.

Kamis pagi, tanggal merah yang benar-benar merah tentunya, menisbahkan jalan menjadi saksi saat roda-roda berputar bebas liar diatasnya. Jam terus berputar, sementara matahari membakar dengan teriknya. Aspal-aspal nampak membara, menampilkan fatamorgana sepanjang mata, ilusi dari sebuah ketabuan menuju sebuah tempat yang telah ditetapkan. Dadakan. 

Genggaman sepuluh jari, rangkaian canda tawa, kulit yang terpanggang bak sate, aroma debu jalanan. truk gandeng, jalanan macet karena perbaikan aspal, sawah menghijau dan plakat pemisah tiga kota; Klaten, Sukoharjo, dan Boyolali. Aku tersenyum mendapatimu mengedipkan mata, karena dirimu tak begitu akrab dengan debu yang malang melintas dijalan, dan pada hari itu aku mengenalkannya. he he he. engkau memelukku semakin kuat dan erat, kadang terasa begitu hangat, tahukah kau, Beb? tak lepas sepanjang perjalanan hatiku berucap, Tuhan jadikanlah orang pemeluk pinggangku ini sebagai istriku. :)

Hendak mendapati dan mencari suasana jogja dikota pakubuwono, sulitnya. Engkau tak pernah mengeluh, memberikan kedamaian, entah kau selalu begitu. Tetesan bahasa diammu menyejukkan hati, mendamaikan pilu wajah yang memerah dibara pemanggang jalanan kota itu. Sejuknya basuhan senyummu sambil berucap "jalani aja, nanti pasti ketemu kok". Siapa pria yang tidak bisa tidak sabar mendapati rangkaian kata seperti itu. kemanapun angin bawa saja aku pergi, lanjut lentik jemarimu berbicara lembut ke pinggangku.

Sesaat tiba di tujuan itu. Tak begitu spesial dan cukup mengecewakan juga. hanya duduk dibawah lapang luas, ditemani kibas-kibas yang asik berlarian memakan rumput, rumput pula untuk sepak bola. Keliling, banyak orang yang melakukan. ah, kita mengiyakan segala kepenatan itu dengan sebuah celoteh-celoteh didekat kereta. Tatapan matamu sama, masih berbinar dengan sabar dan keikhlasan. Tolong beb, ajari aku satu hal itu.

Pulang. gerimis mengandung air, mengundang basah pada sekujur tubuh; tak mengapa. Engkau mendekapku erat. Ciat, laju motor kian cepat, melahap ruas-ruas marka jalan, aspal dan bulir air yang basah merata dijalanan. Mengertilah, sejuknya sore saat kita pulang mungkin akan sangat aku rindukan kelak jika kita tak bersama, karena aku selalu suka sore, terlalu suka dan menggilainya. Aku mencintai sore dan warna keemasannya, karena sore menjadikan kita terbiasa melihat perubahan warna, biru, jingga, kemerahan, dan gelap. dan engkau menemani semua perubahan itu, sanggupkah kau melewatinya bersamaku? Ah, lahapnya roda motor sejenak berhenti pada stasiun pemberntian khusus bernama bakso paijo ^^b. (terimakasih telah mengenalkannya padaku, beb) Engkau. Ah. Sekali lagi menafikkan semuanya, gemulai bibirmu seolah berteriak kepada hati; Hai hati, kenali aku, aku juaranya disini, aku membuktikan, aku mengenyahkan keraguanmu. Jadi hati, positiflah, engkau kan meraihku, karena aku mau dan menginginkanmu.

Beb, terimakasih untuk hari ini, catatan tiga kota; jogja, klaten dan solo. akan kita namakan kota kecil untuk anak kita kelak? ^^b

Tidak ada komentar: