Minggu, 12 Februari 2012

Never Proud to be cloud


Siang tadi mentari sempat panas. panas sangat terik sekali. tak ada yang menduga kalau pada akhirnya malam ini hujan turun dengan lebatnya.

berawal dari pagi yang hangat. Jam 09 pagi sudah dikangseni untuk datang membantu kawan mengambilkan foto. Dengan niat yang menggebu, kulangkahkan kaki mengambil motor idola tahun 90an. perlahan, jalanan mulai kuarungi,laju dan laju. Semalam hanya tidur beberapa jam saja. pulang pukul setengah empat tentu bukan barang langka, akan tetapi beban dikepalaku yang menjadi beban terberat, dan harus aku akui Sesak Rongga paruku kembali terulang. membuat kepala semakin pening saja. berlanjut ke rumah kawan tersebut. Sesampainya disana tak ada sambutan hangat layaknya seperti biasa. sambutan yang ada justru mengacuhkan, mendiamkan. HEY, SAYA MEMBANTUMU!!! tapi apa?

muak dengan semuanya itu, saya bergegas melaju pulang. hawa panas berkeringat membuat saya harus kembali mandi hari itu. 2 kali dalam interval kurang dari delapan jam. Segarnya air masih belum menghilangkan beban dikepala saya. dongkol masih menyelimuti.

I love you DEVI RIKA SAPUTRI, very-very love u. Are u disperate about us now? karena masalah semalam?
ya selepas dari itu aku bergegas menuju ke rumah wanita yang 100% menguasai hatiku. disana rasa dongkolku masih belum dapat aku tanggalkan. maafkan aku, beb. maafkan aku kalau waktu itu aku sampai harus mengucapkan kata kita putus. namun suasana kian mencair. kita kembali bercanda dalam suasana hangat. Lalu ku bilang pada orang itu. orang tuamu. "Buk, kula pengen serius kekancan kaliyan devi." Sayang, apakah kau mendengarkan aku saat aku berucap itu pada ibumu? atau jarak satu sofa terlalu jauh untukmu, terlalu jauhkan kau mendengarkan keseriusan itu? Sayang, marahmu, dan breakmu tentu akan menyiksaku dalam waktu kedepan. 

Lepas dari rumahmu setelah mengucap itu ada rasa plong yang sangat luar biasa. Ingin rasanya segera menyongsong tanggal 13-12-2013 seperti yang kau mau. Rasa lega tiada terkira tercampur bersama suasana bahagia yang menghancurkan kegalauanku. Namun mendung pemirsa, menanti di perjalanan menuju hari pertamaku berusaha mencari nafkah. rasa plong itu aku tuliskan dalam status FB: "Sing sabar yo le... jembarno atimu" . Sayang, itu bukan ketidaksembodoan seperti yang kau tuduhkan!! 
Maaf sayang jika aku salah, aku terlalu labil hari ini. banyak kesalahan yang seharusnya tidak aku lakukan. tindakan konyol mengajakmu bubar, mencurigaimu. Perubahan sayang, tidaklah instan. Biarlah bocah yang tak pernah tahu tentang keluarga ini beranjak dewasa. KAU ALASANKU UNTUK DEWASA.maafkan aku jika aku salah.

Disini mendung lebat sekali, sayang. Aku hanya dihadapkan pada monitor semata. Game? kau tentu tahu aku. Bagaimana sikapku terhadap game. Terlebih disini sayang, tak ada tempat sholat, waktu sholat, dan apapun yang nanti akan memberi kesejukan. 

Beb, bilakah kau hadir disini. kubuang semua penat. Biarlah aku menjadi cengeng. Biarlah kualirkan lagi airmata itu, dan menjerit sejadijadinya hingga sesak paruku mulai kumat. terakhir kata, biarlah kubisikkan ini ditelingamu saat kau akan tidur, semoga malaikat menyampaikannya padamu: Love u beb

1 komentar:

unordinary mengatakan...

tolong jaga dia ya... :)