Sabtu, 26 Mei 2012

Lie lagi-lagi lie


Lie lie lie lie lie lie lie



Mentari meredup, siang perlahan menua menjadi sore. Tak ada masalah dengan kesemuanya kecuali satu, lagi-lagi tertipu. Kata itu mudah sekali menimpa, manakala semua tak berjalan sebagaimana mestinya, sebegitu mudahkah membuat pergeseran kebenaran?

Hari ini hampir berjalan sebagaimana mestinya, berharap bisa melupakan semua laku yang telah kau perbuat. Tapi kenapa hari ini harus menipu? Makin lengkap manakala tak ada kata pamit terucap, pergi seenak hati,

tipu. Engkau mengaku kerumah temanmu di depan depo, tapi tidak, kau pergi lebih jauh. Jarak itu bisa ditempuh 10 menit dengan gayamu berkendara, tapi kenapa harus jauh-jauh merengkuh satu jam sebelum sampai? Kemana dan bagaimana. Janji hanya tinggal janji, demikian sumpah. Palsu saja semua darimu.

Hari ini, esok, lusa hingga entah kapan aku tak akan memikirkanmu, terimakasih tipu.

Tidak ada komentar: