Senin, 14 Mei 2012

Airin latest Post

puisi oleh: Marwi "ocol" Hendrianto 

Senyumnya menghiasi tetes-tetes hujan,
mengalir perlahan,
memenuhi ruangan tak bertuan
secarik makna, meninggalkan arti pada langkah kaki yang tertinggal

sore merenda awan putih berarak menjadi jingga
menerbangkannya menuju kegelapan, 
tempat dimana kita menatap sayu terang-gelap,
dengan bahasa diam yang teramat bising 
lintas
dimanakah,

tertinggal namamu, diparuh waktu sebelum malam,
dua kali
saat sebelum orang terlelap
bermain angan-angan, keyakinan, dan harapan kepupusasaan
terbaring dalam rongga nafas
menghelanya panjang,
menghirupnya kembali, sesaat sebelum udara kembali mengisi
rongga paru
sementara tuan beban perlahan melambaikan tangan, 
oh harapan
pagi,
dengan pelangi yang memukau, 
kilau takjub dan masa depan tabu

bocah hujan,
tetesnya berteman dengan keceriaan
suka cita, haru dalam tawa

sementara mengingatmu disini, sendiri, 
berteman kopi, 
membagi 
saat-saat gelagat tawa belum terucap,
ada kejadian yang tertanam dalam harap, terbungkus kembali oleh penat, 
membagi 
imaji, disudut sisi dari sebuah perahu yang berlayar melintas pergi
membagi, 
membiarkanmu pergi dari imaji

bocah hujan
tetesnya berteman dengan keceriaan
aku memandagmu dua kali sepagi
tiga kali dalam tiupan sebelum mengucap doa,
berjalanlah perlahan,
dunia menemanimu

(jogja 16 maret 2012)

Tidak ada komentar: