Rabu, 15 Februari 2012

Dalam Marah itu.... (Ternyata KADO)




Pun dalam amarahmu itu, ternyata masih ada aku. Betapa beruntungnya memilikimu,
Terimakasih atas KADO istimewa ini
Hari itu Selasa, 14 Februari 2012, hari yang emboh, aku ra pengen nyebutke dab, masalah ew ra kulino ngrayakke dab!!

masih dalam suasana emosi yang belum reda benar. Aku bertemu lagi denganmu, setelah sebelumnya sembat berbagi ikatan untuk bersua. Hari itu aku tak yakin benar kau mau pergi, aku tahu betapa malasnya dirimu bertemu denganku, mungkin engkau muak, enggan??

Perjalanan berawal dari rumahmu, dimana kita berpamitan kepada orang tuamu untuk pergi mencari beasiswa. (ah janjiku untuk membantumu mencari hal satu ini juga belum bisa aku penuhi, maaf). Suasana cukup terik untuk kategori pagi hari. Mentari yang meninggi kian berbanding lurus dengan suhu yang kami rasakan. Perjalanan dengan tujuan "Taman Rusa" di kawasan Jl. Wonosari pun hendak kami rengkuh bersama dengan si butut merah hitam tentunya. Jalanan terik, beberapa cerita terlontarkan, candaan, celoteh, guyon tetap ada menjadi pengisi perjalanan kami, hanya mungkin tak sehangat biasanya. Menuju "Taman Rusa" hanya ada satu jalan yang aku tahu. lewat Jalan Wonosari tentunya. he he he. dan sialnya setelah hendak mendaki pegunungan piyungan keatas sedikit, si merah hitam malah ngadat. Pikirku, sial sekali, belum apa-apa udah ngadat.(panik sekali karena prediksiku motor ini sekernya ngancing coy, hehehe. mana uang kaga bawa banyak lagi, dikantong cuman 30ribu doang....damn) Terpaksa aku mengajakmu berputar, menuruni kembali perbukitan tersebut yang belum apa-apanya.

Benar-benar nggak romantis memang. Aku merasa diriku amat payah, menyebalkan dan ah, oon sekali pokoknya. Akhirnya kita berputar-putar tidak jelas hingga pada waktu itu kita menuju kawasan beteng di dekat malioboro. Hendak mengajakmu masuk, kau menolaknya entah karena apa. Tahukah kau yang ada dipikiranku saat itu? Aku berpikir bahwa kau wanita yang cukup pengertian karena aku memang tak punya terlalu cukup uang. Pun dalam keadaan seperti itu engkau masih pengertian. betapa beruntungnya aku memilikimu beb. Kita tidak masuk kedalam, melainkan hanya berjalan-jalan ditaman bagian depan. kita duduk-duduk sebentar. Dan sekali lagi aku merasa diriku bodoh, mengapa aku malah menagih "sesuatu" yang hendak kau berikan tersebut. Kenapa aku tidak menunggu, kenapa aku tidak menunggu sampai waktu yang tepat saat kau memberikan "sesuatu" itu kepadaku dengan sendirinya? Ah, bodohnya aku yang terlalu tidak sabar. Andai saja kesabaran itu ku tangguhkan, tentu setidaknya ada hal romantis yang terjadi pada hari itu. Ah, aku terlalu bodoh memang. 

Perjalanan kemudian berlanjut sebentar, berjalan kaki mengelilingi jalan malioboro. Disini ada banyak sekali kebodohan yang aku lakukan. Misal saat kau minta mencari tempat untuk duduk sejenak. Disitu ada beberapa penjual makanan dan minuman ringan yang tentu ada tempat duduknya. Aku bodoh, kenapa tidak mengajakmu duduk disitu aja?aku malah mengajakmu berjalan berbalik arah ketempat semula. huh, sepertinya aku membenci diriku sendiri. Pun saat perjalanan berlanjut ke Taman Sari. aku hanya mengajakmu berkeliling nggak jelas. Hah, susahnya untuk romantis.

Tanggal 14 Februari, aku tak bisa memberimu apa-apa selain capek. Tapi kau memberiku pelajaran dan yang lebih, sangat lebih untukku.

Memang sekarang aku berfikir untuk tidak terlalu sering bertemu, agar ketika bertemu ada sensasi lebih yang bisa diceritakan lebih baik, tak hanya kesalahan dan kebodohan yang hanya terlalu sering aku lakukan seperti ini. Ketika kita jarang bertemu, aku pikir rasa kangen akan muncul dan itulah yang membuat suasana lebih baik. lebih berarti, dan lebih bermakna. Manfaatkan waktu bertemu dan ciptakan suasana yang lebih baik lagi. karena perjalanan ini tentu masih sangat panjang......... 

Terimakasih kado kemarin, Love u beb, much and lot's love to you, Devi Rika Saputri

Tidak ada komentar: