Senin, 27 Februari 2012

HUJAN


Hujan tetap tak menurunkan tekadnya untuk memenuhi janji, 
maka aku akan berjanji untuk memenuhi tekadku kepadamu ^_^


Salahku juga sebenarnya. Mungkin Terlalu memaksa. Hah, tabiat nampaknya memang sangat sulit berubah. Seharusnya tak ku paksakan. Kenapa menunggu dia berkata terlebih dahulu itu susah. kenapa, kenapa kenapa.

Sulit menerima kenyataan kalu seperti ini. Aku terlalu mengekangnya. bukankah tiap manusia memiliki kendala, problematika dan setumpuk tugas?? ah aku merasa sangat bersalah sekali. Entahlah, Tuhan terlalu sering menghukumku dengan cara seperti ini. Membiarku terjatuh dalam kesenangan yang sebenarnya adalah sebuah kesalahan. Oh, ujian memang berbeda-beda jenisnya. 

Namun akhirnya dia tetap datang. Dengan kondisinya yang sebenarnya tak memungkinkan untuk keluar rumah. Huff... terimakasih, Hujan kau akan menjadi saksi bahwa aku tak akan main-main dengannya. Karena dia begitu serius dengan tekadnya. Pun denganku, Semoga saja takdir selaras.

Tidak ada komentar: