Murung; Entah dengan alasan apa lagi.
sementara aku tak mampu mengerti apa yang terjadi padamu.
aq ki mung ngroso kurang digatekne n d syng!!!! Deg.....
salahkah lagi hari ini? bangun saat mentari telah tinggi dan tugas dadakan yang belum sempat terjamah. Astaga, aku lupa menyanding kotak kecil yang menautkan kita. Kotak kecil itu, yang memberikanku gambaran terntang dirimu kala waktu tak mengijinkan kita bersua. Pagi itu sayang, tugas menantiku dengan kondisi fisik yang tak terlalu bagus malam harinya. Membuatku "mbangkong" dan tergesa mengerjakan tugas sekenannya karena siang hari hendak digunakan.
Selalu dihati, dan tak perlu khawatir. Hatimu telah melingkar kuat dijemariku. tak akan kemana hati ini mungkin hingga beberapa tahun kedepan, dengan satu syarat; tak ada kondisimu yang berubah!!! Tenanglah, aku bukan sosok yang populis lagi, mencintaimu lebih dari merengkuh ambisi jabatan dalam organisasi. Sesuatu yang mungkin kau anggap selingkuhanku karena begitu menguras waktuku untukmu, maka dengan sederhana sayang, semuanya aku tinggalkan. Kau mungkin tak mengerti, perlahan ambisiku memudar untuk berkakrir didunia kemahasiswaan. Aku pikir bagimu itu aneh. Jadi, tak salahnya bukan mengorbankan hobi itu, untukmu.
Sejurus kemudian memang tak ada komunikasi, terlanjur bad mood bagimu adalah sesuatu yang berentet layaknya gerbong kereta api kelas eksekutif. Berlanjut laju begitu cepat; dongkol-emosi-uring2an-enggan menjawab-Marah akut- tak mau komunikasi- murung. Jikalau sampai yang terakhir yang terjadi, tentu akan sangat sulit sekali bagiku yang super cupu untuk mengatasinya.
Seperti hari ini, berawal dari dongkol itu. Cepatlah kembali sayang. lebih baik kau marah sepuasmu disini; didepanku. lalu aku mampu memahaminya. Namun, jika bahasamu bahasa bisu, bagaimana aku akan mengerti? ya, aku memang kurang perhatian dan kurang "gatek", saksikanlah, aku akan memeperbaiki itu!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar